Pencuri: Teka-teki Malam

Lagi-lagi malam membangunkan dengan dinginnya.
Lagi-lagi terdengar langkah dibalik jendela.
Apa pencuri itu datang lagi?
Berbagai gejolak jiwa tegak.
Meneroboskan mata mencuri sosok pencuri.

Rasa kecewa baru saja mereda tadi senja.
Bagaimana mungkin hati tak berkaca bisa membaca?

Rokok tinggal sebatang di tangan.
Tak cukup untuk menyulut keberanian keluar.
Apalagi hujan baru saja meredam kehangatan yang tertinggal.

Dari balik jendela tercium bau harum.
Bukan sisa pesta imlek di kuburan belakang.
Bukan pengharum pakaian dari londry depan.
Bukan bekas minuman para penghuni rumah sewaan.
Bukan pula parfum pakaian.
Harumnya khas perempuan.

Lagi-lagi pikiran harus berkeliaran.
Lagi-lagi hati mesti demam penasaran.
Lagi-lagi menjawab teka-teki malam sendirian.

Untung kali ini malam menjelang fajar.
Persetan perempuan.
Persetan pencuri ketenangan.
Jawaban apa pun akan terpungut ayam jantan.
Menguap dibalik jendela dimana terdengar semuanya.



Semarang,
03:25/300112.
Previous
Next Post »