Kau tentu ingat saat padang bulan menumpahkan orang di pelataran. Kau tentu juga ingat saat bulan tak segan menceritakan sebuah petualangan...
Read More
Lukisan Darah
Ku lukis darah, karena tak tahu kemana amarah mesti mengarah. Jika Presiden hanya sinden yang bernyanyi menurut alunan gamelan. JIka wakil ...
Read More
Nafas Abadi Pukul Delapan Pagi
Aku datang dengan sengal nafas yang tak bergerigi. Jam delapan pagi diantara puing janji. Klakson mobil hasil lobi memaki. Aku khawati...
Read More
Kabar Kematian
Tersiar kabar, bapak kita mati dicincang gengsi. Tambur perutnya tampak rimbun oleh derma orang kampung. Tangan bercincin akik dijarinya me...
Read More
Angelina, Dengar Selebung Itu!
Menolehlah, wahai Angelina! Bulumu memutih sebelum Gagak pulih. Dengar, selubung itu tak ingin tersapih. Angelina, tertulis di rahim ibumu ...
Read More
Subscribe to:
Posts (Atom)