Setombak Bayang-bayang

Setombak sudah bayang-bayang berenang.
Beremanasi dalam lautan imaji.
Tak ayal buih-buih selalu berkhayal.
Menyisihkan waktu yang bermasa lalu dan tak bertentu.

Setombak sudah bayang-bayang berenang.
Mengayuh senyum yang terkulum.
Menggali tawa diredupnya pesta.
Memecah pengaruh-pengaruh yang mengeruh.
Membongkar altar-altar yang kian samar.

Setombak sudah bayang-bayang berenang.
Berlomba dengan kematian yang tertahan di ambulan.
Merobohkan masa depan lewat ukiran kekinian.
Itukah takaran kesejatian?
Itukah baiat awal di masa primordial?



Semarang,
23:17/210911.
Previous
Next Post »