Cinta Manusia Tersehat

Memang kita tak pernah benar-benar saling mencinta.
Apalagi bercinta.
Bukan waktu yang tak ada.
Bukan tempat yang selalu menyekat.
Mungkin, karena kita adalah manusia tersehat.

Pertemuan kita setiap pagi hanyalah serangkaian acara ngopi dan diskusi.
Perjumpaan kita ketika siang hanyanyah pengisi waktu luang.
Kencan kita saban malam hanyalah pemenuhan kewajiaban.
Gairah kita di ranjang yang penuh cumbu itu tak lebih dari ekspresi nafsu.
Kita memang manusia tersehat.

Dimanakah cinta para musisi, penyair dan pujangga itu?
Kemana deras dengung mereka yang biasanya mengidung?
Benarkah ia lari tunggang langgang tersemat pada peci dan kerudung?
Benarkah ia telah bermetamorfosis menjadi salib atau simbol-simbol gaib?
Entahlah.
Untung kita adalah manusia tersehat yang tak mungkin tersesat.


Semarang,
02:18/090811
Previous
Next Post »