Kabar Angin

Kau tak akan tahu apa yang akan dibawa angin untukmu.
Setangkai mawar berkelopak berlian, atau setitik pikiran pijaran Tuhan.
Kau tak akan tahu karena angin sendiri sungguh tak tahu.

Ulurkanlah jemarimu!
Rambatkanlah pada gersang dedebuan.
Belailah!
Petiklah sebagai tanda kemenangan.
Akan ku umumkan bahwa masa depan telah datang.

Dengar mulutmu dalam penghayatan.
Seperti menemukan jiwa teraniaya.
Memekik bersama cekikkan lirik.
Dengar!
Dengar apa yang terekam di dalam.
Akan ku sebar kabar bahwa kau tak lagi menyamar.

Kau tak akan tahu apa yang akan dibawa angin untukmu.
Sebatang bangkai beraroma surga, atau sebungkus bidadari penghisap sesaji.
Kau tak akan tahu karena angin sendiri sungguh tak tahu.

Aku tahu kau tengah mencari Mikail pada tiap terkaanmu.
Menuju Barat dengan sejuta harap dapat mendekap.
Kau tahu aku tengah mencari Jibril di padang pasir.
Menyisir dan terus mengamati jejak yang terukir.

Tak ku temukan Jibril.
Tak kau dapatkan Mikail.
Kau tahu angin tak membawa Mikail.
Aku tahu angin tak membawa Jibril.

Kau tak akan tahu apa yang akan dibawa angin untukmu.
Kau tahu angin tak mampu berseteru.
Aku tahu angin tak mempu menyatu.



Semarang,
04:05/050512.
Previous
Next Post »