Kidung Mayat

Selalu mendung yang aku dapati di atapmu
Gelap
Sepekat jubahmu tatkala mega menyingsing
Kapankah peti ini kau huni?

Selalu murung sketsa-sketsa yang tergambar di wajahmu
Angker
Layaknya bau menyan di altar
Kapankah kain kafan membalutmu terlentang?

Diamlah!!!
Cerutuku sedang mengasap memanggil mayat-mayat
Mengundang mereka pesta di padang Laknat
Menyulut neraka supaya terbakar
Hingga tak ada lagi kabar siksa dan derita yang terdengar
Selalu saja kidung itu yang mengalun di derai matamu yang terkulum



Semarang,
23:19/220811
Previous
Next Post »