Bangunlah Nak!

Ketika malam membuyarkan mimpi
Haruskah kita terus terjaga,
Kemudian kita telantarkan impian kita?

Ataukah kita dayung lagi?
Kita paksa runtuhan armada ini mengarunginya?
Ataukah? Ataukah? Atakaukah?

Ketika malam mengaburkan mimpi
Akankah kita hanya meronta,
Lalu mendenguskannya pada sejuta berhala?

Ataukah kita sumbat tenggorakan ini?
Kita butakan mata ini?
Kita gali liang untuk jiwa abadi ini?
Ataukah? Ataukah? Ataukah?

Ketika malam membuyarkan mimpi
Dimanakah mimpi itu?
Dimanakah bercak-bercak indah itu?

Bangunlah nak!
Engkau kini tidak lagi tidur dalam buaianku
Bukan lagi embun di pagi hari
Engkau sudah seorang manusia
Tidak seorang bocah lagi

Tataplah mentari itu!
Dia bukanlah sekecil yang engkau tatap
Dia lebih besar dari kue donatmu
Bahkan lebih besar lagi dari bola di ayunanmu

Bangunlah nak!
Lihatlah sekitarmu!
Sebentar lagi kau akan seperti kakek itu
Ompong dan tak berdaging lagi

Bangunlah nak!
Pandanglah laut itu
Dia bukanlah bertemu dengan langit di sana
Tidak pula berguling-guling seperti mainanmu

Bangunlah nak!
Sadarlah nak
Sesungguhnya segala yang di dunia ini hanya tipuan
Tak usahlah engkau terhanyut di dalamnya
Engkau harus bangun agar mengerti sendiri
Apa, mengapa dan bagaimana dunia ini
Engkau pasti mampu nak
Sebab engkau adalah makhluk yang berakal
Previous
Next Post »